Minggu, 26 November 2017

 Kami duduk berdua di bangku halaman rumahnya. Pohon jambu di halaman rumah itu berbuah dengan lebatnya
dan kami senang memandangnya.

Angin yang lewat
memainkan daun yang berguguran.
Tiba-tiba ia bertanya:
”Mengapa sebuah kancing bajumu
lepas terbuka?”

Aku hanya tertawa.
Lalu ia sematkan dengan mesra
sebuah peniti menutup bajuku.

Sementara itu
aku bersihkan
guguran bunga jambu
yang mengotori rambutnya.


A. Unsur Intrinsik  
  • Diksi 
Diksi yang digunakan dalam penulisan puisi yang berjudul "Episode" dapat diartikan sebagai peristiwa yang terjadi.  Pada bait I : "Kami duduk berdua dibangku halaman rumahnya" mendeskripsikan suasana kedua pasangan yang sedang berada dihalaman rumah perempuan yang dimaksud dalam puisi ini. "Pohon jambu dihalaman rumah itu berbuah dengan lebatnya" berarti pohon yang berada dihalaman tersebut berbuah banyak. "Dan kami senang memandanginya" bahwa kedua pasangan ini sama-sama tertarik dengan pemandangan pohon yang berbuah lebat. 

Pada bait II : "Angin yang lewat" menjelaskan situasi angin yang berhembus diantara mereka. "memainkan daun yang berguguran" berarti daun-daun yang sudah gugur terbang terbawa oleh angin. 

Pada bait ke III : "Sematkan dengan mesra" berarti 'ia' melekatkan peniti pada baju pria tersebut.


  • Citraan 
1. Citraan Visual terdapat pada bait ke I, II dan III 
 "pohon jambu dihalaman rumah itu berbuah dengan lebatnya"
2. Citraan Indera (peraba) pada bait ke 4
"aku bersihkan guguran bunga jambu yang mengotori rambutnya"

  •  Kata Konkret
Pada puisi ini ditemukan diksi yang berupa kata-kata konkret yang dapat membangkitkan citraan seperti penglihatan dan peraba. Kata-kata konkret tersebut sangat jelas menunjukan sikap tindakan baik dari penyair maupun dari pembaca. Kata-kata konkret tersebut bertujuan untuk menggambarkan unsur-unsur puisi secara tepat agar pembaca dapat merasakan keadaan yang dirasakan penyair.

  • Gaya Bahasa (Majas)
 Pada bait ke II "Angin yang lewat memainkan daun yang berguguran" menggunakan majas personifikasi, karena seolah-olah angin berlaku seperti manusia.

  • Rima dan Ritma
Puisi "Episode" didominasi dengan vokal /a/ dan /u/ seperti pada kalimat "dibangku halaman rumahnya" "aku hanya tertawa" "lalu ia sematkan dengan mesra" pada kalimat-kalimat ini didominasi oleh vokal /a/.

Struktur Batin
1. Tema
pokok pikiran dalam puisi "Episode" adalah peristiwa romantisme yang dialami oleh penulis itu sendiri.
2. Perasaan
Perasaan penulis yang nampak dalam puisi ini yaitu perasaan penulis yang sedang jatuh cinta, selain itu menggambarkan kenyamanan yang terbentuk pada saat penulis bertemu dengan pasangannya serta momen romantis yang terdapat dalam peristiwa tersebut.
3. Nada
Nada berhubungann dengan sikap penyair terhadap teks puisi yang ditulisnya. Nada puisi tersebut adalah kebahagiaan dan kasih sayang. Pilihan kata yang digunakan juga menggambarkan kejadian romantis yang dialami penulis.
4. Amanat
Amanat yang dapat kita ambil dari puisi ini adalah kita harus menjalani serta menikmati peristiwa  yang baik dengan orang yang kita sayangi.

B. Unsur Ekstrinsik 
A. Unsur Biografi

Bakat sastra Rendra sudah mulai terlihat ketika ia duduk di bangku SMP. Saat itu ia sudah mulai menunjukkan kemampuannya dengan menulis puisi, cerita pendek, dan drama untuk berbagai kegiatan sekolahnya. Bukan hanya menulis, ternyata ia juga piawai di atas panggung. Ia mementaskan beberapa dramanya, dan terutama tampil sebagai pembaca puisi yang sangat berbakat.
Ia pertama kali mempublikasikan puisinya di media massa pada tahun 1952 melalui majalah Siasat. Setelah itu, puisi-puisinya pun lancar mengalir menghiasi berbagai majalah pada saat itu, seperti Kisah, Seni, Basis, Konfrontasi, dan Siasat Baru. Hal itu terus berlanjut seperti terlihat dalam majalah-majalah pada dekade selanjutnya, terutama majalah tahun '60-an dan tahun '70-an.
Kaki Palsu adalah drama pertamanya, dipentaskan ketika ia di SMP, dan Orang-orang di Tikungan Jalan adalah drama pertamanya yang mendapat penghargaan dan hadiah pertama dari Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Yogyakarta. Pada saat itu ia sudah duduk di SMA. Penghargaan itu membuatnya sangat bergairah untuk berkarya. Prof. A. Teeuw, di dalam bukunya, Sastra Indonesia Modern II (1989), berpendapat bahwa dalam sejarah kesusastraan Indonesia modern Rendra tidak termasuk ke dalam salah satu angkatan atau kelompok seperti Angkatan 45, Angkatan '60-an, atau Angkatan '70-an. Dari karya-karyanya terlihat bahwa ia mempunyai kepribadian dan kebebasan sendiri[6].
Karya-karya Rendra tidak hanya terkenal di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Banyak karyanya yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa asing, di antaranya bahasa Inggris, Belanda, Jerman, Jepang, dan India.
Ia juga aktif mengikuti festival-festival di luar negeri, di antaranya The Rotterdam International Poetry Festival (1971 dan 1979), The Valmiki International Poetry Festival, New Delhi (1985), Berliner Horizonte Festival, Berlin (1985), The First New York Festival Of the Arts (1988), Spoleto Festival, Melbourne, Vagarth World Poetry Festival, Bhopal (1989), World Poetry Festival, Kuala Lumpur (1992), dan Tokyo Festival (1995).

B. Unsur Nilai
Unsur nilai yang terkandung dalam puisi "Episode" adalah nilai sosial. karena manusia tidak dapat hidup sendiri dan harus terus menjaga silaturahmi terhadap sesama terlebih dengan orang terdekat.

SUMBER :
1. https://id.wikipedia.org/wiki/W.S._Rendra
2. http://anak-es-em-pe.blogspot.co.id/2010/08/episode-ws-rendra-profil-ws-rendra.html
3. http://composhare.blogspot.com/2015/06/analisis-puisi-sajak-putih-karya-chairil-anwar.html


1 komentar:

  1. Betway Casino review & sign up bonuses - DrmCD
    Betway Casino 당진 출장안마 review ✓ Get your bonus 포항 출장마사지 now ✓ 바카라 시스템 배팅 Sign up and play in-game ✓ Welcome Bonus ✓ Welcome 창원 출장안마 Spins ✓ Mobile Support. Rating: 용인 출장마사지 5 · ‎Review by DrmCD

    BalasHapus